Minggu, 11 Juli 2010

RESENSI BI 2009/2010

Film ini bercerita tentang kisah cinta para anggota band Topeng yg selama film cuman latihan sekali seumur hidup. Luna Maya memerankan Canting, yaitu vokalis band dan bukan alat membatik. Lalu ada prana (vino g bastian) pada bass, veruska (rianty cartwright) pada keyboard, bo bo brazil (catherine wilson) pada gitar (sebenarnya namanya cuman brazil doang), lalu kuta pada bali. maksudnya kuta (lukman sardi) pada drum. Tepuk tangan yg meriah!!!

Tunggu dulu. Band yg sangat sukses ini, sangking suksesnya jarang latihan, masing2 dari anggotanya memiliki kisah cinta yang abnormal. Persis filmnya. Canting yg temperamental berantem mulu ama pacarnya gara2 sang pacar kerja bareng sama mantan pacar si pacar. Kalo udah marah, maka sumpah serapah pun keluar, ini bagian favorit saya, makian paling sering : Tai Babi. Babi haram mbak, tai sapi aja karena bisa dibuat pupuk kandang.
Trus si prana menikah sama seorang paranormal yg selama film cuman main kartu tarot dgn muka kusut. Mungkin krn muka kusut itulah, dia punya simpedes non BRI, alias simpanan perempuan demen salsa. Ga lama kemudian, bisa ditebak, selingkuhannya hamil. Tapi dgn cewek demen salsa dan pemain tarot handal, prana merasa hidupnya sangat komplit. Abnormal bukan?
Anda tidak akan tau arti abnormal sampai anda tau semua ceritanya.
Asri, eh Rianty alias veruska sebenernya alim, lbh alim dari pendeta krn saya yakin pendeta pun ga bakal ngecat salib gede2 dua biji di kamar tidur. tapi ternyata si asri, seperti mayoritas tokoh rekaan sekar ayu asmara, hamil! Dan positif HIV. Dalam kehamilannya itu, dia rajin konsultasi ama dokter gila yg ga henti2nya mencela dia. Anda ini wanita macam apa, udah hamil, HIV pula!! Yeee ini dokter bukannya memberi dukungan moral malah bikin orang pengen aborsi. Dan begonya, Asri tetep jadi langganan setia.
Korban berikutnya, si Brazil. Bukannya goyang samba, dia 'menggoyang' brondong berupa 2 anak kembar sekaligus: Oya dan Oyi. Oh ya? Kasian, Raymon Y Tungka sejak Catatan Akhir Sekolah filmography-nya jadi aneh. Sekarang dia jadi Oya dan Oyi. Oh ya? ... sudahlah. Yang jelas, brazil punya cita2 luhur, menyimpan 100 testpack negatif dalam kamarnya. Buset dah, apa kaga pesing itu kamar. Tapi waktu testpack ke 25-nya positif, dia pusing sendiri. Mbak2, blom pernah denger kondom ya?
Nah yang terakhir si drummer Kutu, eh Kuta. Di balik kemachoannya bikin tatoo, dia ternyata homo. Bukan cuma homo, dia juga punya pacar pria beristri yang istrinya... tentu saja, hamil. Sekar Ayu Asmara sepertinya sangat terobsesi dengan kehamilan, baik wajar maupun tidak. Sekedar info, si istri hamil dengan sangat berlebihan, mungkin usia kehamilan 15 bulan, karena perutnya sangat2 super duper mega besar dengan bentuk bulat sempurna.

Selama sekitar 3/4 film kita terus diajak berputar2 dengan tema di atas, nggak jelas juntrungannya. Semua tokoh sibuk berantem kanan kiri, selingkuh kanan kiri, maki2 tai babi (khusus luna maya), dan efek2 suara yang berlebihan, mengingatkan saya dengan film Belahan Jiwa, yang skenarionya juga dibikin Sekar Ayu Asmara. Kalo volume dikecilin, dialognya ga kedengeran, kalo digedein, suara musiknya bikin budeg. Akhirnya kami memilih mengecilkan volume, dan karenanya ada beberapa dialog yang ga bisa dimengerti, tapi tidak membuat kami ingin mengetahui lebih lanjut. Baru 1/4 film terakhir alur tak lagi padat merayap, tapi bukan juga berarti lancar. Justru penyelesaian dari kemelut mereka itu malah bikin kita tambah sebel, maksudnya sih twisted ending, tapi jadinya malah twisted movie.

Tapi yang bikin saya lebih sebel lagi, sebenernya lebih karena moral ceritanya ga ada, atau ceritanya ga bermoral. Ini kali salah satu bukti bahwa Punjabi memang terlibat perusakan moral rakyat, dengan cara membuat cerita bahwa para pejalin cinta terlarang yang tak bertobat sama sekali akan tetap masuk surga tanpa sedikitpun mendapat ganjaran atas perbuatannya. Saya bener2 ga ngerti, bagaimana kita harus bersimpati pada tokoh2 di sini, karena saya ga menemukan sisi di mana mereka patut diberi simpati. Harusnya film kaya gini nih yang diprotes FPI atau daarut tauhid, daripada ngeributin Buruan Cium Gue yang seandainya ga diributin justru malah ga bakal laku, dan Realita Cinta dan Rock and Roll yang jadi rame cuman gara2 posternya nunjukin salah satu tokohnya (cowok tentunya) bertelanjang dada.


Film 2
'PESAN DARI SURGA', Lika-Liku Kehidupan Anak Band

KapanLagi.com - Lima anak muda dilanda dilema dan kegalauan di tengah karir bermusik grup band mereka yang baru seumur jagung. Di antaranya seperti isu HIV/AIDS dan yang menghinggapi keyboardist band tersebut, Feruscha (Rianti Cartwright), yang juga hamil di luar nikah dengan seorang terapis pencandu narkoba bernama Dodo (Ramon Tungka). Ada Sandra (Indah Kalalo) si peramal kartu tarot, aktivis LSM Julia (Davina), Canting (Luna Maya), Prana (Vino G. Bastian) dan Kuta (Lukman Sardi) yang semuanya adalah anggota band Topeng.
Semua personil band dihadapkan pada masalah pribadi yang rumit, seperti Canting yang selalu meragukan kesetiaan kekasihnya. Brazil kencan dengan sepasang saudara kembar sekaligus. Prana punya wanita simpanan yang minta dinikahi dan Kuta bermain api dengan suami orang.
Semua masalah ini membuat Topeng nyaris bubar. Canting, sang vokalis, juga dipaksa untuk mengundurkan diri. Bagaimana mereka bisa tetap bersatu? Apa hubungan semua masalah mereka dengan seorang korban kecelakaan yang sedang koma?
Judul Pesan Dari Surga dimaksudkan sebagai pesan yang dibawa grup musik tersebut kepada para kawula muda agar tidak semena-mena terhadap alam dan kehidupan. (21/kl/rit)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar