Minggu, 11 Juli 2010

PUISI ADEX PMR

ALAMPUN BERUBAH

Kini takku temui lagi
Air sungai yang memenuhi lautan
Takku temui lagi
Musim semi yang menghijaukan alam

Akankah alam harus mengikuti,
Apa yang kita inginkan?
Akankah alam berubah,
Di tangan kita?

Sepercik air kini sangat mahal
Udara ini semakin melebur, menghilang

Hutan…
Mungkinkah kau kembali?
Sedangkan kita banyak memerlukanmu

Hutan…
Haruskah kau terjarah?
Bila kami membutuhkanmu

Benarkah alam ini berubah?
Kini bangunan timggi banyak berdiri
Dengan asap pencemaran, melumpuhkan
Dan siapakah kini
Yang harus bertanggungjawab?




By: Asri R

SAMPIT BERDARAH

Sampit Berdarah

Awal kerusuhan :
Kerusuhan bernuansa etnis di Sampit meletus semenjak peristiwa pembunuhan terhadap beberapa warga Madura di komplek perumahan yang terletak di sebelah utara pinggiran kota Sampit yang dilakukan oleh sekelompok orang yang dibayar oleh dua provokator masing-masing pegawai PEMDA dan Dinas Kehutanan Sampit. Peristiwa itu terjadi tengah malam minggu (Sabtu malam 17/2/2001) sekitar pukul 23.00 WIB disaat korban sedang tidur lelap. Warga madura yang berada di sekitar kejadian terkejud dan emosi mereka terpancing karena merasa dalam keadaan bahaya dan sedang diaserang oleh sekelompok suku Dayak, dan merekapun melakukan pembalasan hingga trerjadilah bentrokan yang menelan belasan korban jiwa. Dengan peristiwa ini warga dayak tidak tinggal diam mereka langsung menghadakan pembunuhan dan pembakaran terhadap rumah-rumah warga Madura.
Pada hari minggu pagi saya kontak melalui telpon kepada bibi dan paman yang bertempat tinggal di jalan S. Parman Sampit menanyakan tentang peristiwa tersebut dan pengaruhnya terhadap masyarakat kota Sampit pada umumnya. Bibi malah biasa-biasa saja dan tidak mempunyai perkiraan bahwa bentrok akan meluas, bahkan ia mengatakan “tidak apa-apa dan aman-aman saja, karena peristiwanya ada di pinggiran” tegasnya. Pada hari yang sama yang menghubungi teman dekat yang ada di jalan Sampit Samuda menanyakan tentang peristiwa tersebut. Ia pun menjawab senada dengan jawaban bibi. Keesukan harinya saya lakukan kontak lagi kepada paman dan jawbannya tidak jauh berbeda dengan jawaban kemarin. Berbeda dengan jwaban teman yang saya kontak pada hari itu, ia mengatakan keadaan gawat dan kerusuhan meluas dan terjadi penambahan korban dari dua belah pihak. Pada hari Selasa, saya lakukan kontak kembali, akan tetapi telpon sudah tidak ada yang mengangkat. Lalu saya menghubingi teman di rumah mertuanya dan kebetulan ia telah sembunyi di sana dan ia mengatakatan bahwa keadaan sangat mencekam karena orang-orang Dayak dengan seketika berdatangan dari berbagai penjuru dan pedalaman Kalimantan Tengah dan aparat kewalahan tidak dapat membendung arus kedangan mereka. Orang-orang Madura yang memang tidak sadar dan tidak menduga bahwa mereka akan dibersihkan dari Sampit akhirnya kalang kabut dan panik, karena diserang oleh Dayak yang lengkap dengan berbagai senjata tajamnya. Maka korbanpun berjatuhan tergeletak tanpa kepala di rumah-rumah dan di jalan-jalan setiap sudut kota Sampit. Orang-orang dayak melakukan swepping besar-besaran ke seluruh rumah-rumah penduduk tanpa terkecuali dan membunuh setiap orang yang dicurigai dari suku Madura tanpa memandang jenis kelamin atau usia. Maka warga dari suku Madura yang terjebak kepungan orang-orang Dayak dan tidak sempat mengungsikan diri menjadi sasaran empuk terjangan tobak dan mandau.
Sebelum etnis Dayak melakukan serangan mereka berkumpul bersama untuk membulatkan tekad dan bersumpah untuk mengikis habis etnis Madura dari Kal-Teng yang dimulai dari Sampit.
Untuk mengobar semangat juang Dayak, Para provokator Dayak menebarkan kebencian dikalangan mereka terhadap warga Madura. Kata mereka :”Warga Madura harus dikikis habis dari Kal-Teng, supaya etnis Madura tidak berkuasa di Kal-Teng”.
Informasi terakhir (dini hari Senin 25/2) yang saya terima dari Kec. Samuda (40 km dari Sampit) mengatakan bahwa pengikisan warga Madura sekarang juga sedang terjadi di ibu kota Palangkaraya dan sekitarnya.
Orang-orang Dayak dalam melakukan kebiadabannya tidak cukup dengan menghabiskan nyawa suku Madura yang tidak berdosa, tetapi membakar rumah-rumah, tempat-tempat usaha, masid-masjid, lembaga-lembaga pendidikan, pesanteren-pesantren dan lain-lainnya yang dibangun oleh suku Madura.
Tragedi Sampit berdarah adalah buntut dari Tragedi Sambas dengan perencanaan yang matang.
Semenjak Sambas meletus masyarakat Dayak pedalaman telah mengadakan pembicaraan untuk melakukan serangan terhadap etnis Madura. Hal itu terungkap dari keterangan adik ipar saya yang - kebetulan berdarah Dayak tetapi leluhurnya telah memeluk Islam – bekerja sebagai pedagang sembako yang setiap hari hilir-mudik ke pedalaman Kalimantan Tengah (Rantau Pulut dan sekitarnya). Adik ipar tersebut sering mengemukakan alasan-alasan bahwa rencana tersebut sebaiknya diurungkan, karena menurutnya, orang-orang Madura adalah orang yang baik-baik dan sedikit diantara mereka yang berbuat jahat seperti suku-suku lainnya, ujarnya. Bahkan, ia sendiri mengakui bahwa istrinya berasal dari keluarga yang baik dari suku Madura. Akan tetapi orang-orang Dayak tersebut tetap pada pendiriannya dan mengatakan bahwa mereka tidak akan mengganggu istrinya. Tentang rencana jahat Dayat tersebut sering diutarakan oleh adik ipar saya kepada keluarga kami. Beberapa hari sebelum Kerusuhan Sampit meletus adik ipar saya segera pulang dari pedalaman Kal-Teng dengan menyarter speedboard dan meninggalkan klotoknya di pedalaman untuk memberitakan akan rencana jahat Suku Dayak dan ipar saya menyerankan kepada seluruh keluarga segera menjual harta yang dapat dijual sebelum peristiwa terjadi, akan tetapi keluarga tidak mengindahkan saran tersebut.
Sebelum peristiwa Kerengpangi meletus (bebera[pa minggu sebelum peristiwa Sampit) sudah santar isu bahwa orang-orang Dayak akan menyerang suku Madura, dan kerana santarnya isu tersebut teman akrab ayah saya yang juga mantan anggota DPRD Tingkat I Palangkaraya sering berpesan dan menyarankan apabila nanti ada serangan Dayak maka sebaiknya keluarga saya berlindung di rumahnya di Palangkaraya. Ini juga memperkuat adanya perencenaan sebelum tragedi Sampit meletus.
Dua hari setalah Tragedi Sampit meletus orang-orang Dayak dari berbagai penjuru dan pelosok pedalaman Kalimantan –Tengah secara bergelombang dan berbondong-bondong membanjiri kota Sampit untuk melakukan memusnahan terhadap etnis Madura. Ini adalah suatu indikasi nyata dari perencaan jahat tersebut.
Dan ketika berita Tragedi Sampit menyebar ke berbagai pelosok, penyerangan terhadap etnis Madura di pelosok-pelosokpun mereka lancarkan, hingga ratusan korban berjatuhan. Maka dari itu sangat tidak salah kalau berbagai madia masa menyebutkan korban tewas lebih dari 200 orang. Adapun sebenarnya korban tewas jauh lebih besar dari yang diperkirakan, sebab suku Madura tersebar banyak di berbagai kecamatan dan pelosok yang terpencil di Kab. Kotawaringin Timur sebagai petani dan bercocok tanam, dan mereka tidak luput dari sasaran amukan orang-orang Dayak.
Satu hari setelah meletusnya Sampit Berdarah masyarakat Dayak di Palangkaraya berdemontrasi menuntut kepada Pemerintah setempat agar mengusir seluruh etnis Madura dari propinsi Kal-Teng.
Aparat tidak bertindak tegas terhadap perusuh.
Pasukan Kepolisian dan Tentara yang disiagakan di Sampit bersikap pengecut bahkan tidak memberikan perlindungan kepada suku Madura. Hal itu terlihat dari ketidak mampuan mereka dalam membendung arus perusuh Dayak yang datang membanjiri kota Sampit dan membiarkan mereka melakukan swepping kerumah-rumah dan menghabisi jiwa setiap orang yang diduga dari etnis Madura, dengan tidak memandang apakah itu bayi, orang jumpo, laki-laki atau perempuan. Bahkan serangan serangan yang merembak ke berbagai kecamatan dan pelosok dengan sangat mudah dilakukan oleh para perusuh Dayak tanpa ada usaha pencegahan atau sikap tegas dari aparat. Seharusnya aparat beritindak tegas terhadap setiap perusuh yang memasuki wilayah tugasnya tanpa pandang bulu. Bahkan ketidak tegasan aparat itupun tampak dengan dilepasnya puluhan tahanan etnis Dayak perusuh dan membiarkan mereka bergabung dengan para perusuh lainnya untuk melakukan pembunuhan. Dan Penyerangan dan pembunuhan tidak hanya dikosentrasikan di kota Sampit saja, bahkan semenjak kerusuhan di kota Sampit meletus secara serempak di Kecamatan-kecamatan lain dilakukan penyerangan yang sama, dan dengan leluasa tanpa pencegahan dan tidakan tegas dari aparat mereka membunuh dan mengahncurkan segala harta dan rumah penduduk etnis Madura. Kemarin (Minggu 25/2/2001) saya kontak telpon dengan salah satu penduduk dari etnis Banjar di Sampit untuk mendapat imformasi terakhir tentang kota Sampit, orang itu mengimformasikan bahwa sampit Makin mencekam para pengungsi yang berlindung di sekitar kantor PEMDA sedah kekurangan bahan pangan dan sudah banyak korban yang jatuh tewas kelaparan. Sementara arus perusuh terus membanjiri Sampit dan mereka mengadakan serangan ke Kec. Samuda 40 km. Dari Sampit yang disana terdapat penduduk etnis Madura yang terpencar-pencar dalam jumlah yang sangat banyak diperkirakan lebih dari 1000 KK. Sedangkan tempat pengfungsian atrau persembunyian di sana tidak ada. Dan perusuh telah melakukan pemusnahan di sana tanpa ada aparat yang menghalangi atau bertindak tegas terhadap mereka. Bahkan pesanteren terbesar di Kec. Ini –yang juga tempat saya nyantri dahulu- telah luluh lantak. Tidak ada satupun rumapenduduk etnis Madura melainkan digempur habis-habisan. Dan dari imformasi yang saya terima dari etnis Banjar di Kecamatan ini (dini hari ini –Senin 26/2) para perusuh dayak sudah sampai desa Parebok (Kec. Samuda) dan di situ mereka mendapat perlawanan dan terjadi korban dari dua belah pihak. Karena pihak perusuh tidak mampu, maka Dayak mengirimkan lagi 2 truk ke desa ini, dan akhirnya mereka dapat menghancurkan perlawanan etnis Madura.
Para perusuh dari etnis Dayak tersebut menggunakan tanda pengenal merah di kepala, tangan dan tombak yang mereka bawa.
Evakuasi atau pengusiran ?
Desakan etnis Dayak agar Pemerintah setempat mengusir etnis Madura dari Kal-Teng terus mereka lakukan sambil menyuarakan tuntutan agar Kapolda Kal-Teng mundur dan diganti dengan yang lain, akhirnya Kapolda menginstruksikan kepada segenap jajarannya di Sampit dan Kecamatan agar mendesak etnis Madura segera mengungsi ke Madura dengan alasan keselamatan. Bahkan Kapolsek di Kuala Pembuang sangat ketakuatan ketika mendengar perintah dari atasannya sehingga membuatnya segera melakukan evakuasi dan mengungsikan etnis Madura dari Kuala Pembuang (ibu kota kec. Seruyan Hilir 150 km dari Sampit) ke jawa. Bahkan di Palangkaraya sendiri dilakukan pengungsian etnis Madura ke Banjarmasin setelah menakut-nakuti mereka.
Kerusuhan Sampit bernuansa sentimen agama dan Masyarakat Dayak sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Suku Madura tinggal di Kal-Teng semenjak lima puluh tahun yang lalu dan hidup berdampingan secara damai dengan etnis-etnis setempat (Banjar dan Dayak), tidak ada perselisahan diantara sesama mereka sehingga mereka hidup sebagaimana layaknya warga setempat. Keharmunisan hubungan dua belah pihak itu tampak dan makin jelas dengan makin banyaknya nikah silang (Dayak-Madura, Madura-Banjar) diantara mereka. Maka tidak heran jika lelaki muslim dari etnis Dayak nikah dengan perempuan asal etnis Madura atau sebaliknya. Kriminalitas berupa pembunuhan, perjudian dan pencurian dilakukan oleh berbagai etnis bukan hanya dari etnis Madura, bahkan yang sering terjadi adalah pembunuhan antara etnis Madura itu sendiri bukan antar etnis Madura dengan etnis lainnya. Lalu kenapa Kerusuhan itu terjadi dan bahkan kerusuhan di Sampit diprovokasi oleh dua orang pegawai negeri sipil yang beragama non Islam? Lalu kenapa pembakaran dan pembunuhan dilakukan kepada semua warga etnis Madura tanpa pandang bulu? Kenapa masjid-masjid, pesantren-pesantren, rumah-rumah warga madura yang tidak berdosa bahkan Kia asal Madura dihabisin? Tidakkah kita ketahui bahwa sebagian besar pesantren di Kal-Teng itu didirikan oleh suku Madura, bahkan pesantren terbesarpun adalah milik warga Madura? Kenapa etnis Madura jadi sasaran? Seorang Doter –sekarang bertugas di salah satu Rumah Sakit terkenal di Jakarta- yang juga berperan sebagai da`I selama masa tugasnya di Kalimantan Tengah (Kuala Pembuang dan Pangkalanbun) dalam beberapa tahun yang lalu, mengatakan bahwa suku Madura adalah merupakan suku yang paling lemah di Kal-Teng. Secara organisatoris mereka tidak mempunyai ikatan atau wadah persekutuan etnis Madura, karena mereka sudah merasa menjadi bagian dari penduduk asli Kalimantan sehingga mereka melebur dengan meluruh komponen masyarakan di sana. Di sisi lain mereka merupakan komonitas yang memperbengkak jumlah komonitas umat Islam Kal-Teng, sehingga jumlah umat Islam Kal-Teng mencapai lebih 80 % . Namu immej yang dilontarkan kepermukaan adalah bahwa orang Islam di Kal-Teng merupakan penduduk menoritas, karena instansi-instansi penting di Pemerintahan setempat banyak dikuasai non muslim (Kristen Dayak). Usaha kristenisasi di Kalimantan sangat berjalan lamban dan boleh dikatakan gagal. Para mesionaris akhirnya memilih Dayak sebagai sasaran dan alat untuk mencapai tujuan. Orang Dayak yang berhasil dikristenkan dikader untuk memainkan peran dalam proses kristenisasi dan menyingkirkan orang-orang Islam atau paling tidak, menjauhkan generasi Islam dari nilai-nilai ajaran islam. Sebagai contoh, Kec. Seruyan Hilir (Kuala Pembuang) mayoritas 96 % penduduknya adalah muslim, yang terdiri dari berbagai etnis Banjar, Madura, Dayak dan Bugis. Letaknya sangat stategis, karena merupakan kota transit bagi wilayah-wilayah pedalaman. Di Kec. Ini dahulunya tidak ada tempat lokalisasi pelacuran, tidak ada tempat perjudian, tidak ada tempat penjualan minuman keras dan tidak ada gereja. Akan tetapi, setelah jabatan pembantu Bupati dipegang oleh seorang dari etnis Dayak Kristen yang istrinya adalah seorang misionaris, maka gereja didirkan, tempat pelacuran dan perjudian diadakan, izin penjualan minuman keras diberikan (kepada orang keturunan cina ) yang mengakibatkan hancurnya akhlak generasi setempat sekalipun telah banyak mengundang berbagai protes dari tokoh-tokoh masyarakat setempat. Bahkan, setelah masa tugasnya berakhir ia memilih menjadi stap dari pada dipindah dari Kuala Pembuang dan menjadi pelindung tempat-tempat kemaksiatan tersebut. Yang lebih parah lagi, ketika jalan Sampit-Kuala Pembuang dapat dioprasikan, orang tersebut berusaha untuk membuka lokalisasi pelacuran baru di km. 7 dekat perkampungan etnis Madura sekalipun protes keras dilancarkan oleh kepala desa dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Bahkan ia menawarkan sebuah mobil Kijang kepada kepala Desa asal dizinkan rencananya. Dengan sinis ia mengatakan “Orang Madura orang suci tidak menyukai keramaian!!”
Ketika SMU N I Kuala Pembuang dikepalai oleh orang Kristen Dayak, banyak anak SMU yang masuk sekolah dalam keadaan teler (mabuk). Mereka pun akhirnya diusir oleh guru-guru muslim. Namun Kep. Sek. Melarang tindakan guru-guru tersebut dan ia mengatakan kepada mereka “biarkan mereka mabuk asal sekolah!”.
Etnis Madura yang tinggal di Kalimantan-Tengah (begitu juga di wilayah lainnya) tidak satupun dari mereka yang tidak muslim dan mereka mempunyai peran penting dalam memperkuat posisi Islam di Kalimantan. Hal itu terbukti dengan masjid-masjid dan pesantren serta Madrasah-madrasah yang mereka dirikan. Bahkan, untuk wilayah Kal-Teng mayoritas pesantren didirkan oleh etnis Madura, bahkan yang terbesar di Sampit dan di Palangkaraya pun pesantren yang dipimpin oleh etnis Madura, yang sekarang ludes diamuk etnis Dayak.
Bagi Masyarakat Dayak yang masih menganut kepercayaan Kaharingan (19 %) (Animesme) perbedaan agama sebenarnya tidak menjadi masalah dan mereka tidak pernah diresahkan dengan berkembangnya agama Islam di Kalimantan, karena memang etnis Madura dan etnis lainnya tidak pernah mengusik mereka, dan bila mereka memeluk Islam itupun karena kerelaan mereka. Tetapi berbeda dengan etnis Dayak yang sudah dikader menjadi misionaris oleh para Zending Batak di pedalaman. Dayak Kristen inilah yang dijadikan alah oleh mereka untuk mencapai sasaran mereka. Untuk mencapai tujuan, maka Ikatan Mastyarakat Dayak pun dibentuk sebagai wadah kekuatan masyarakat Dayak. Sehingga apabila timeng waktu untuk merencanakan makar, masyarakat dayak Animesme dan Dayak Kristen menghimpun menjadi suatu kekuatan.
Otonomi Daerah Menimbukan kekhatiran Kristen Dayak.
Baru saja saya dihubungi teman dari Samuda (dini hari Senin 25/2) bahwa isu yang mereka sebar luaskan dikalangan etnis Dayak dan untuk memperteguh jiw a juang dan menanamkan kebencian mendalam terhadap etnis Madura adalah “kekhawatiran mereka kalau otonomi daerah sudah berjalan, maka yang berkuasa adalah etnis Madura”. “Kalau kita tidak menghabisi etnis Madura maka kita akan dilkuasi mereka”. Maka di Palangkaraya sekarang sudah terjadi apa yang terjadi di Sampit dan sekarang mereka mulai bergerak ke Kab. Kotawaringin Barat (Pangkalanbun dan sekitarnya). Dan mereka menginstruksikan kepada perusuh Dayak agar membakar setiap rumah dan bangunan-bangunan lainnya yang diduga milik etnis Madura yang telah ditinggalkan penduduknya mengungsi.
Padahal etnis Madura di sana mayoritasnya adalah petani dan tukang kebun, dan amat sedikit dari mereka yang di Pemerintahan dan yang menjadi pengusaha.
SERUAN DAN AJAKAN :
Melalu tulisan ini kami masyarakat Kalimantan Tengah menyerukan :
1. Pemerintah harus segera menghentikan pembunuhan dan pembasmian terhadap muslim Madura di Kal-Teng.
2. Menyerukan agar aparat bertindak tegas jangan berat sebelah atau menjadi pengecut.
3. Menyerukan kepada Pemerintah untuk memberikan bantuan makanan dan kesehatan kepada para pengungsi yang hampir puluhan ribu jiwa.
4. Menyerukan kepada LSM HAM untuk segera mengadakan infestigasi terhadap pelanggaran HAM di Sampit.
5. Mendesak Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum untuk segera mengadili Provokator yang mendalangi kerusuhan Sampit.
6. Menyerukan kepada tokoh-tokoh partai politik dan pimpinan-pimpinan organisasi Islam untuk mendesakPemerintah agar menghentikan kerusuhan di Kal-Teng dan bertindak tegas.
7. Mengajak kaum muslimin di mana saja agar segera melakukan pembelaan kepada saudara-saudara yang beriman yang sekarang sedang dibasmi oleh Dayak Kristen dan para pendukungnya.
8. Menyerukan agar diadakan Tabligh Akbar untuk memberitakan apa yang sebenarnya sedang terjadi terhadap muslimin Madura di Kal-Teng.
Tulisan ini di tulis dengan sejujur-jujurnya oleh:
H. Musthofa Aini. Lc. Mahasiswa Pascasarjana di salah satu Unv. Islam di Jakarta.
Warga asli Sampit dari suku Madura.
Penulis terus mengadakan kontak langsung setiap hari kepada berbagai etis (Banjar dan Jawa) di Sampit untuk menanyakan informasi terbaru tentang kerusuhan.
Penulis juga kembali dari Sampit beberapa minggu yang lalu sebelum tragedi Sam

RESENSI BI 2009/2010

Film ini bercerita tentang kisah cinta para anggota band Topeng yg selama film cuman latihan sekali seumur hidup. Luna Maya memerankan Canting, yaitu vokalis band dan bukan alat membatik. Lalu ada prana (vino g bastian) pada bass, veruska (rianty cartwright) pada keyboard, bo bo brazil (catherine wilson) pada gitar (sebenarnya namanya cuman brazil doang), lalu kuta pada bali. maksudnya kuta (lukman sardi) pada drum. Tepuk tangan yg meriah!!!

Tunggu dulu. Band yg sangat sukses ini, sangking suksesnya jarang latihan, masing2 dari anggotanya memiliki kisah cinta yang abnormal. Persis filmnya. Canting yg temperamental berantem mulu ama pacarnya gara2 sang pacar kerja bareng sama mantan pacar si pacar. Kalo udah marah, maka sumpah serapah pun keluar, ini bagian favorit saya, makian paling sering : Tai Babi. Babi haram mbak, tai sapi aja karena bisa dibuat pupuk kandang.
Trus si prana menikah sama seorang paranormal yg selama film cuman main kartu tarot dgn muka kusut. Mungkin krn muka kusut itulah, dia punya simpedes non BRI, alias simpanan perempuan demen salsa. Ga lama kemudian, bisa ditebak, selingkuhannya hamil. Tapi dgn cewek demen salsa dan pemain tarot handal, prana merasa hidupnya sangat komplit. Abnormal bukan?
Anda tidak akan tau arti abnormal sampai anda tau semua ceritanya.
Asri, eh Rianty alias veruska sebenernya alim, lbh alim dari pendeta krn saya yakin pendeta pun ga bakal ngecat salib gede2 dua biji di kamar tidur. tapi ternyata si asri, seperti mayoritas tokoh rekaan sekar ayu asmara, hamil! Dan positif HIV. Dalam kehamilannya itu, dia rajin konsultasi ama dokter gila yg ga henti2nya mencela dia. Anda ini wanita macam apa, udah hamil, HIV pula!! Yeee ini dokter bukannya memberi dukungan moral malah bikin orang pengen aborsi. Dan begonya, Asri tetep jadi langganan setia.
Korban berikutnya, si Brazil. Bukannya goyang samba, dia 'menggoyang' brondong berupa 2 anak kembar sekaligus: Oya dan Oyi. Oh ya? Kasian, Raymon Y Tungka sejak Catatan Akhir Sekolah filmography-nya jadi aneh. Sekarang dia jadi Oya dan Oyi. Oh ya? ... sudahlah. Yang jelas, brazil punya cita2 luhur, menyimpan 100 testpack negatif dalam kamarnya. Buset dah, apa kaga pesing itu kamar. Tapi waktu testpack ke 25-nya positif, dia pusing sendiri. Mbak2, blom pernah denger kondom ya?
Nah yang terakhir si drummer Kutu, eh Kuta. Di balik kemachoannya bikin tatoo, dia ternyata homo. Bukan cuma homo, dia juga punya pacar pria beristri yang istrinya... tentu saja, hamil. Sekar Ayu Asmara sepertinya sangat terobsesi dengan kehamilan, baik wajar maupun tidak. Sekedar info, si istri hamil dengan sangat berlebihan, mungkin usia kehamilan 15 bulan, karena perutnya sangat2 super duper mega besar dengan bentuk bulat sempurna.

Selama sekitar 3/4 film kita terus diajak berputar2 dengan tema di atas, nggak jelas juntrungannya. Semua tokoh sibuk berantem kanan kiri, selingkuh kanan kiri, maki2 tai babi (khusus luna maya), dan efek2 suara yang berlebihan, mengingatkan saya dengan film Belahan Jiwa, yang skenarionya juga dibikin Sekar Ayu Asmara. Kalo volume dikecilin, dialognya ga kedengeran, kalo digedein, suara musiknya bikin budeg. Akhirnya kami memilih mengecilkan volume, dan karenanya ada beberapa dialog yang ga bisa dimengerti, tapi tidak membuat kami ingin mengetahui lebih lanjut. Baru 1/4 film terakhir alur tak lagi padat merayap, tapi bukan juga berarti lancar. Justru penyelesaian dari kemelut mereka itu malah bikin kita tambah sebel, maksudnya sih twisted ending, tapi jadinya malah twisted movie.

Tapi yang bikin saya lebih sebel lagi, sebenernya lebih karena moral ceritanya ga ada, atau ceritanya ga bermoral. Ini kali salah satu bukti bahwa Punjabi memang terlibat perusakan moral rakyat, dengan cara membuat cerita bahwa para pejalin cinta terlarang yang tak bertobat sama sekali akan tetap masuk surga tanpa sedikitpun mendapat ganjaran atas perbuatannya. Saya bener2 ga ngerti, bagaimana kita harus bersimpati pada tokoh2 di sini, karena saya ga menemukan sisi di mana mereka patut diberi simpati. Harusnya film kaya gini nih yang diprotes FPI atau daarut tauhid, daripada ngeributin Buruan Cium Gue yang seandainya ga diributin justru malah ga bakal laku, dan Realita Cinta dan Rock and Roll yang jadi rame cuman gara2 posternya nunjukin salah satu tokohnya (cowok tentunya) bertelanjang dada.


Film 2
'PESAN DARI SURGA', Lika-Liku Kehidupan Anak Band

KapanLagi.com - Lima anak muda dilanda dilema dan kegalauan di tengah karir bermusik grup band mereka yang baru seumur jagung. Di antaranya seperti isu HIV/AIDS dan yang menghinggapi keyboardist band tersebut, Feruscha (Rianti Cartwright), yang juga hamil di luar nikah dengan seorang terapis pencandu narkoba bernama Dodo (Ramon Tungka). Ada Sandra (Indah Kalalo) si peramal kartu tarot, aktivis LSM Julia (Davina), Canting (Luna Maya), Prana (Vino G. Bastian) dan Kuta (Lukman Sardi) yang semuanya adalah anggota band Topeng.
Semua personil band dihadapkan pada masalah pribadi yang rumit, seperti Canting yang selalu meragukan kesetiaan kekasihnya. Brazil kencan dengan sepasang saudara kembar sekaligus. Prana punya wanita simpanan yang minta dinikahi dan Kuta bermain api dengan suami orang.
Semua masalah ini membuat Topeng nyaris bubar. Canting, sang vokalis, juga dipaksa untuk mengundurkan diri. Bagaimana mereka bisa tetap bersatu? Apa hubungan semua masalah mereka dengan seorang korban kecelakaan yang sedang koma?
Judul Pesan Dari Surga dimaksudkan sebagai pesan yang dibawa grup musik tersebut kepada para kawula muda agar tidak semena-mena terhadap alam dan kehidupan. (21/kl/rit)

LAMPIRAN PPL

DENAH LOKASI MI NU KHOIRIYYAH


U




B T





S



















JADWAL PELAJARAN MI NU KHOIRIYYAH TAHUN AJARAN 2009/2010

KELAS I A

No SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JAM
1 Upacara Matematika (NF) Bhs. Indonesia (LY) Bhs. Indonesia (LY) Penjaskes (SB) Matematika (NF) 07.00-07.30
2 Matematika (NF) Matematika (NF) Bhs. Indonesia (LY) Bhs. Indonesia (LY) Penjaskes (SB) Matematika (NF) 07.30-08.00
3 Matematika (NF) PKn/PS (Elya) BTA Fiqih Bahasa Jawa (SL) Bhs. Indonesia (LY) 08.00-08.30
4 Kertangkes PKn/PS (Elya) BTA Fiqih Bahasa Jawa (SL) Bhs. Indonesia (LY) 08.30-09.00
I s t i r a h a t 09.00-09.15
5 Qur’an Hadist (NF) Aqidah Akhlak (NF) Bahasa Inggris (LY) (LY) Mahfudloh (SL) IPA/Sains (LY) 09.15-09.45
6 Qur’an Hadist (NF) Aqidah Akhlak (NF) Bahasa Inggris (LY) Fasholatan Mahfudloh (SL) IPA/Sains (LY) 09.45-10.15

Kelas IB

No SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JAM
1 Upacara Bhs. Indonesia (LY) Matematika (NF) Matematika (NF) Penjaskes (SB) Bhs. Indonesia (LY) 07.00-07.30
2 Bhs. Indonesia (LY) Bhs. Indonesia (LY) Matematika (NF) Matematika (NF) Penjaskes (SB) Bhs. Indonesia (LY) 07.30-08.00
3 Bhs. Indonesia (LY) Qur’an Hadist Aqidah Akhlak IPA/Sains Bahasa Jawa (AT) Matematika (NF) 08.00-08.30
4 Fasholatan Qur’an Hadist Aqidah Akhlak IPA/Sains Bahasa Jawa (AT) Matematika (NF) 08.30-09.00
I S T I R A H A T 09.00-09.15
5 Fiqih (LY) Bahasa Inggris Mahfudloh (NF) BTA (NF) PKn/IPS (AT) Kertangkes (LY) 09.15-09.45
6 Fiqih (LY) Bahasa Inggris Mahfudloh (NF) BTA (NF) PKn/IPS (AT) TIK 09.45-10.15


KELAS II

No SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JAM
1 Upacara PKn (MD) Matematika (SL) Bahasa Inggris (MD) Matematika (SL) Matematika (SL) 07.00-07.30
2 Aqidah Akhlak (SD) PKn (MD) Matematika (SL) TIK Matematika (SL) Matematika (SL) 07.30-08.00
3 Aqidah Akhlak (SD) IPS (MD) Sains (SL) Tahaji (MTD) Penjaskes (SB) Bhs. Indonesia (SL) 08.00-08.30
4 Akhlak IPS (MD) KTK BTA Penjaskes (SB) Bhs. Indonesia (SL) 08.30-09.00
I S T I R A H A T 09.00-09.15
5 Fiqih (SD) Bahasa Jawa (MD) Bhs. Indonesia (SL) Qur’an Hadist (Mtd) Bahasa Arab (SD) Bhs. Indonesia (SL) 09.15-09.45
6 Fiqih (SD) Bahasa Jawa (MD) Bhs. Indonesia (SL) Qur’an Hadist (Mtd) Mahfudloh (NF) Bhs. Indonesia (SL) 09.45-10.15


KELAS III
No SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JAM
1 Upacara Matematika (ID) IPA (AA) Penjaskes (SB) Aqidah Akhlak Syt Fiqih (AH) 07.00-07.40
2 Matematika (ID) Matematika (ID) IPA (AA) Penjaskes (SB) Aqidah Akhlak Syt Fiqih (AH) 07.40-08.20
3 Matematika (ID) Matematika (ID) IPA (AA) Bahasa Inggris Akhlak Fasholatan 08.20-09.00
I S T I R A H A T 09.00-09.15
4 Adab (SL) IPA (AW) Bhs. Indonesia (MD) Bhs. Indonesia (MD) IPA (AW) Bahasa Arab (R) 09.15-09.55
5 Imla’ IPA (AW) Bhs. Indonesia (MD) Bhs. Indonesia (MD) Tajwid Bahasa Arab (R) 09.55-10.35
6 Mahfudloh (NF) IPA (AW) Bhs. Indonesia (MD) Bhs. Indonesia (MD) BTA Pegon 10.35-11.15
I S T I R A H A T 11.15-11.30
7 Matematika (ID) Bahasa Jawa (LY) PKN (ID) Qur’an Hadist (Mtd) SKI (SYT) KTK (SL) 11.30-12.10
8 Tauhid Bahasa Jawa (LY) PKN (ID) Qur’an Hadist (Mtd) SKI (SYT) KTK (SL)


KELAS III B


No SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JAM
1 Upacara IPA (AW) Bhs. Indonesia (MD) Penjaskes (SB) IPA (AW) Fiqih (Mtd) 07.00-07.40
2 Adab (SL) IPA (AW) Bhs. Indonesia (MD) Penjaskes (SB) BTA Fiqih (Mtd) 07.40-08.20
3 Imla’ IPA (AW) Bhs. Indonesia (MD) Bahasa Inggris Tajwid Fasholatan 08.20-09.00
I S T I R A H A T 09.00-09.15
4 Bhs. Indonesia (MD) Matematika (ID) Matematika (ID) Bahasa Arab (R) Aqidah Akhlak Syt IPS (Mtd) 09.15-09.55
5 Bhs. Indonesia (MD) Matematika (ID) Matematika (ID) Bahasa Arab (R) Aqidah Akhlak Syt IPS (Mtd) 09.55-10.35
6 Bhs. Indonesia (MD) Matematika (ID) Matematika (ID) Pegon Akhlak IPS (Mtd) 10.35-11.15
I S T I R A H A T 11.15-11.30
7 Mahfudloh (SL) Qur’an Hadist (Mtd) Bahasa Jawa (LY) KTK (AH) SKI (SW) PKN (ID) 11.30-12.10
8 Tauhid Qur’an Hadist (Mtd) Bahasa Jawa (LY) KTK (AH) SKI (SW) PKN (ID) 12.10 – 12.15

















KELAS IV


No SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JAM
1 Upacara IPA (Syt) Qur’an Hadist (Mtd) Matematika (AH) Mahfudloh (SD) Bahasa Arab (R) 07.00-07.40
2 BTA (Mtd) IPA (Syt) Qur’an Hadist (Mtd) Matematika (AH) Imla’ Bahasa Arab (R) 07.40-08.20
3 B. Inggris Tauhid Bhs. Indonesia (ID) Matematika (AH) Akhlak 2 Pegon 08.20-09.00
I S T I R A H A T 09.00-09.15
4 Bhs. Indonesia (ID) Matematika (AH) Qur’an Hadist (Mtd) Penjaskes (SB) IPA Fiqih (AH) 09.15-09.55
5 Bhs. Indonesia (ID) Matematika (AH) Qur’an Hadist (Mtd) Penjaskes (SB) IPA Fiqih (AH) 09.55-10.35
6 Bhs. Indonesia (ID) Matematika (AH) Qur’an Hadist (Mtd) Ke-NU-an (Mld) IPA Fiqih 2 10.35-11.15
I S T I R A H A T 11.15-11.30
7 IPA Aqidah A. (R) Bahasa Jawa (NF) PKN (AT) KTK (AH) SKI (Mtd) 11.30-12.10
8 IPA Aqidah A. (R) Bahasa Jawa (NF) PKN (AT) KTK (AH) SKI (Mtd) 12.10 – 12.15















KELAS V

No SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JAM
1 Upacara MTK (AH) Qur’an Hadist (Mtd) Bhs. Indonesia (AT) IPA (AA) Aqidah A. (ID) 07.00-07.40
2 SKI (Mtd) MTK (AH) Qur’an Hadist (Mtd) Bhs. Indonesia (AT) IPA (AA) Aqidah A. (ID) 07.40-08.20
3 SKI (Mtd) MTK (AH) B. Inggris Bhs. Indonesia (AT) IPA (AA) Aqidah A. (ID) 08.20-09.00
I S T I R A H A T 09.00-09.15
4 IPA (Syt) Bahasa Arab (R) Qur’an Hadist (Mtd) Matematika (AH) Fiqih (AH) Penjaskes (SB) 09.15-09.55
5 IPA (Syt) Bahasa Arab (R) Qur’an Hadist (Mtd) Matematika (AH) Fiqih (AH) Penjaskes (SB) 09.55-10.35
6 Tauhid Pegon Qur’an Hadist (Mtd) Matematika (AH) Fiqih (AH) Ke-NU-an (Mld) 10.35-11.15
I S T I R A H A T 11.15-11.30
7 BTA (Mtd) IPA (Syt) Bahasa Jawa (AT) Nahwu (R) PKN (St) KTK (AH) 11.30-12.10
8 Hadist IPA (Syt) Bahasa Jawa (AT) Shorof PKN (St) KTK (AH) 12.10 – 12.15















DAFTAR HADIR PPL MA NU MU’ALLIMAT
DI MI NU KHOIRIYYAH


NO NAMA SABTU AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS SABTU
1 Alfi Muhimmatul Fauziyyah
2 Adianty Elya Kadarsih
3 Arifatul Ahla A.S
4 Dewi Martha Sari
5 Diyana Zahrotul Farida
6 Iffah Chifdiyyah
7 Ri’ani Maulida
8 Rohmatul Mustaqofil Muna
9 Qistiyyah
10 Septianti
11 Shofiana Ulfa
12 Niswatun Amanah
13 Ulin Ni’mah
14 Siti Noor Imaroh
15 Zumrotul Ulya






JADWAL PIKET PPL MA NU MU’ALLIMAT
DI MI NU KHOIRIYYAH BAE KUDUS

Sabtu Ahad Senin Selasa Rabu Kamis
30-1-2010 31-1-2010 1-2-2010 2-2-2010 3-2-2010 4-2-2010
1. Alfi Muhimmatul F 1. Rohmatul Mustaqofil 1. Shofiana Ulfa 1. Diyana Zahrotul F 1. Zumrotul Ulya 1. Iffah Chifdiyyah
2. Qistiyyah 2. Niswatun Amanah 2. Septianti 2. Siti Noor Imaroh 2. Ri’ani Maulida 2. Ulin Ni’mah
3. Arifatul Ahla A.S 3. Adianty Elya K 3. Dewi Martha Sari

COVER PPL

LAPORAN AKHIR
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
DI MI NU KHOIRIYYAH BAE KUDUS
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2009/2010


Tugas ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memenuhi nilai ujian lokal dan merupakan tugas akhir dalam menyelesaikan kelas XII MA NU MU’ALLIMAT KUDUS

Guru Pembimbing : Bapak Muhammad Ali Fikri

















Disusun oleh :

1. Alfi Muhimmatul Fauziyyah XII IPA 2
2. Adianty Elya Kadarsih XII IPS 1
3. Arifatul Ahla Ainus Salamah XII IPA 2
4. Dewi Martha Sari XII IPS 1
5. Diyana Zahrotul Farida XII IPA 2
6. Iffah Chifdiyyah XII IPA 1
7. Rifani Maulida XII IPS 2
8. Rohmatul Mustaqofil Muna XII IPS 3
9. Qisthiyyah XII IPS 1
10. Septianti XII IPA 2
11. Shofiana Ulya XII IPA 1
12. Niswatun Amanah XII IPA 1
13. Ulin Ni’mah XII IPS 3
14. Siti Noor Imaroh XII IPA 1
15. Zumrotul Ulya XII IPS 3




PENGESAHAN


Laporan kelompok Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di MI NU Khoiriyyah Bae Kudus telah dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2010 – 6 Februari 2010 oleh :
Nama :
1. Alfi Muhimmatul Fauziyyah
2. Adianty Elya Kadarsih
3. Arifatul Ahla Ainus Salamah
4. Dewi Martha Sari
5. Diyana Zahrotul Farida
6. Iffah Chifdiyyah
7. Rifani Maulida
8. Rohmatul Mustaqofil Muna
9. Qisthiyyah
10. Septianti
11. Shofiana Ulf a
12. Niswatun Amanah
13. Ulin Ni’mah
14. Siti Noor Imaroh
15. Zumrotul Ulya

Dapat disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat guna memenuhi nilai ujian lokal dan merupakan tugas akhir dalam menyelesaikan tugas di MA NU Mu’allimat Kudus.


Kudus, 6 Februari 2010
Guru Pembimbing Kepala MI NU Khoiriyyah





Muhammad Ali Fikri Abdul Azizi A. Ma







KATA PENGANTAR



Alhamdulillah wasyukurillah tiada kata yang lebih pantas kami ucapkan. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah serta inayahNya sehingga kami sebagai praktikan dapat menyelesaikan laporan praktek pengalaman lapangan (PPL) di MI NU Khoiriyyah Bae Kudus sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai ujian lokal dan menyelesaikan tugas akhir kelas XII di MA NU Mu’allimat Kudus.
Sholawat serta salam senantiasa kita haturkan ke pangkuan Nabi Agung Muhammad SAW yang tttelah membawa kita dari zaman jahiliyah manuju zaman Ialamiyah. Dan semoga kita senantiasa mendapat syafa’atnya di Yaumil Qiyamah. Amin Yaa Rabbal alamin.
Dalam penyusunan laporan ini, tentunya mendapat bantuan dari berbagai pihak maka dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua kami yang tercinta yang senentiasa memberikan sumbangan berupa moril dan materiil yang besar.
2. Ibu Dra. Hj. Sri Indah selaku Kepala MA NU Mu’allimat Kudus.
3. Ibu Noor Uswaty, SE selaku Waka Kurikulum
4. Ibu Henny Sudaryanti,m S. Pd selaku wali kelas XII IPA 1
5. Ibu Ani Suryani, SE selaku wali kelas XII IPA 2
6. Bapak K. Abdul Malik selaku wali kelas XII IPS 1
7. Ibu Lina Layyinah, S. Pd selaku wali kelas XII IPS 2
8. Ibu Dra. Ruqoyyah selaku wali kelas XII IPS 3
9. Bapak Muhammad Ali Fikri selaku guru pembimbing PPL
10. Bapak Abdul Aziz, A. Ma selaku Kepala MI NU Khoiriyyah Bae Kudus
11. Ibu Mundi’ah, A. Ma selaku waka Kurikulum MI NU Khoiriyyah Bae Kudus
12. Segenap Dewan Guru dan Staff Karyawan MI NU Khoiriyyah Bae Kudus
13. Segenap rekanita praktikan yang selalu memberikan sumbangan berupa tenaga, pikiran dan dana yang sangat besar selama Praktek Pengalaman Lapangan di MI NU Khoiriyyah Bae Kudus

Akhirnya segala bantuan yang telah diberikan kepada kami, tidak bisa terbalas dengan apapun selain berdo’a semoga amal yang telah diberikan menjadi amal jariyah dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amin
Selanjutnya kami juga menghaturkan maaf apabila dalam penulisan laporan ini ada kesalahan dan kekurangan dalam berbagai hal.
Maka dari itu kami mengharap kritik dan saran yang membangaun agar laporan ini sesuai dengan yang kit aharapkan. Dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua dan khususnya bagi dunia pendidikan.




Kudus, 6 Februari 2010
Ketua PPL



Alfi Muhimmatul Fauziyyah




































DAFTAR ISI



Halaman Judul i
Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi v

BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Sistimatika Laporan 1
C. Metode Pembelajaran 1
D. Tujuan PPL 1

BAB II Pelaksanaan Praktik mengajar
A. Kurikulum 2
B. Silabus 2
C. RPP 2
D. Kaldik 2
E. Kehadiran Siswa 2
F. Madrasah 3

BAB III Penutup
A. Kesimpulan 4
B. Saran 4
C. Penutup 5

Lampiran-Lampiran

CAP PPL

PPL MA NU MU’ALLIMAT KUDUS
TAHUN AJARAN 2009/2010

DI MI NU KHOIRIYYAH BAE KUDUS

TUGAS AKHIR PPL

BAB I

Dewasa ini banyak terdapat sebuah fenomena, yaitu mengenai integritas guru yang dipertanyakan. Guru sebagai elemen suatu bangsa menduduki posisi paling penting dari semua profesi yang ada.

A. Latar Belakang
Berdasarkan UU No 22, 23, 24 tentang standar sis SKL (Standar Kompetensi Lulusan), Implementasi dan Silabus. Berdasarkan Surat Keputusan dari MA NU Mu’allimat Kudus mengenai tugas PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) sebagai salah satu syarat untuk dimasukkan dalam nilai ujian lokal dan sebagai tugas akhir di kelas XII MA NU Mu’allimat Kudus.

B. Sistematika Laporan
Sistematika Laporan PPL yang dimaksud disini adalah meliputi :
1. Pendahuluan
2. Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan
3. Penutup

C. Metode Pembelajaran
Metode yang dilaksanakan dalam PPL bermacam-macam dan bervariasi, seperti oleh praktikan sebagian menggunakan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, games, tanya jawab, merngkum , diskusi dan pemberian tugas. Berhasil dan tidaknya PBM (Proses Belajar Mengajar) diseduaikan dengan kapasitas guru praktikan masing-masing menurut situasi dan kondisi anak-anak.

D. Tujuan PPL
Adapun Tujuan PPL :
1. Untuk memenuhi persyaratan pengisian nilai mata ujian lokal
2. Untuk menambah wawasan praktikan di bidang keilmuan
3. Mampu belajar sesuai dengan situasi yang berlaku
4. Mencurahkan segala kemampuan yang ada dengan sungguh hati
5. Bekerjasama dengan kondisi yang mantap dan optimal
6. Bersaing dengan madrasah lain dan profesional
7. Melihat sejauh mana perkembangan MI NU Khoiriyyah dan juga menambah pengalaman guru praktikan.
BAB II

Dalam pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan harus berdasarkan :
1. Kurikulum
Kurikulum yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22, 23, 24 tahun 2006 yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
UU Nomor 22 tahun 2003
PP Nomor 19 tahun 2005
Permendiknas No 22 tahun 2006
Permendiknas No 23 tahun 2006
Permendiknas No 24 tahun 2006

2. Silabus
Silabus yang dilaksanakan juga berdasarkan Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional) No. 22, 23, 24 tahun 2006

3. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Merupakan proses pembelajaran (PBM) yang dibuat oleh guru praktikan dalam persiapan mengajar di kelas yang berupa tatap muka. Tetapi berhasil dan tidaknya proses pembelajaran di kelas tergantung kemampuan guru praktikan dan kondisi anak-anak.
4. Kaldik (Kalender Pendidikan)
Kaldik yang dilaksanakan/digunakan di MI NU Khoiriyyah adalah dari Dinas, Depag. Keduanya dipadukan menjadi Kaldik yang disusun dari Lembaga Pendidikan Ma’arif NU.
5. Kehadiran Siswa
Rata-rata kehadiran siswa dalam pelaksanaan PPL adalah …….dengan rincian :
a. Kelas Ia : 97,8%
b. Kelas I b : 98,8 %
c. Kelas II : 98,7%
d. Kelas IV : 99 %
e. Kelas V : 98 %



6. Madrasah
Madrasah adalah lembaga pembelajaran yang dikelola oleh Departemen Agama berdiri dengan landasan agama Ialam. Untuk memperoleh pendidikan formal. Sebagaimana umumnya di sekolah lain waktu belajar megajar di MI NU Khoiriyyah adalah mulai pukul 07.00 – 12.00. Dengan jumlah jam per minggu kelas I – II adalah dan kelas III – IV adalah 32 jam pelajaran dengan jumlah guru 14 orang.






























BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan PPL, praktikan yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Praktikan mampu memeperoleh ilmu yang diperoleh selama PPL yang kelak dapat dijadikan sebagai bekal untuk menjadi guru yang profesional. Insya Allah
2. Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan persiapan yang matang dan sistematik yaitu dengan melakukan pembuatan RPP yang dijadikan sebagai acuan dalam menyampaikan materi di dalam kelas.
3. MI NU Khoiriyyah Bae Kudus sudah memberikan kepercayaan kepada para praktikan dari MA NU Mu’allimat Kudus untuk mengajar peserta didiknya selama kurang lebih satu minggu.
4. PPL adalah kegiatan perpaduan antara teori dan praktek yang didapat dari pelajaran prektek mengajar di MI NU Khoiriyyah Bar Kudus kemudian di aplikasikan dalam rangka pengemban kompetensi dan profesionalisme guru praktikan.

B. Saran
Agar PPL dapat meningkatkan wawasan kependidikan dengan lebih baik di masa yang akan datang maka guru praktikan memberi saran sebagai berikut :
1. Penyelenggara MA NU Mu’allimat
Diharapkan dari pihak MA NU Mu’allimat dalam memberikan bimbingan dan pembekalan kepada guru praktikan yang akan terjun ke lapangan lebih baik dan maskimal. Supaya guru praktikan menjadi benar-benar siap dan profesional.
2. Pihak MI NU Khoiriyyah Bae Kudus
Jalinan hubungan yang sudah ada antara lembaga penyelenggara PPL dan lembaga yang ditempati hendaknya harus dijaga keharmonisannya dan selalu meningkatkan dan mempertahankan kegiatan yang ada di MI NU Khoiriyyah sebagai tempat pengembangan keilmuan, bakat dan kreatifitas peserta didik. Semoga menjadi lembaga yang lebih maju dalam prestasi dan kualitasnya.


3. Para pengajar
Semoga dari semua yang telah diajarkan dapat bermanfaat bagi peserta didik di MI NU Khoiriyyah Bae Kudus dan bagi guru praktikan mendapat ilmu yang bermanfaat dan pengalaman yang berharga selama PPL di MI NU Khoiriyyah Bae Kudus
4. Peserta didik
Untuk peserta didik kami do’akan agar bersungguh-sungguh dalam belajar dan menggapai cita-cita yang diimpikan. Dan semoga ilmu yang didapat bermanfaat di dunia dan di akherat.
5. Penutup
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas semua taufiq, hidayah serta inayahNya. Semoga apa yang kami tulis dalam laporan ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi para guru praktikum


Kudus, 6 Februari 2010
Ketua DPL



Alfi Muhimmatul Fauziyyah















LAMPIRAN

1. Visi, Misi, Tujuan MI NU Khoiriyyah
2. Daftar guru dan wali kelas MI NU Khoiriyyah
3. Denah ruang / lokal MI NU Khoiriyyah
4. Kalender pendidikan
5. RPP
6. Silabus
7. Jadwal pelajaran MI NU Khoiriyyan tahun pelajaran 2009 / 2010
8. Susunan kepanitiaan PPL MA NU Mu’allimat 2009/2010
9. Jam tugas mengajar PPL MA NU Mu’allimat 2009 / 2010
10. Daftar kehadiran PPL MA NU Mu’allimat 2009 / 2010
11. Jadwal piket PPL MA NU Mu’allimat 2009 / 2010























1. Visi, Misi, Tujuan MI NU Khoiriyyah

Visi : Terdepan dalam prestasi, berpredikat Islam, Ahlussunnah Wal Jama’ah
Misi : Menyiapkan generasi cerdas, terampil, mandiri, tangguh menghadapi tantangan, beramal shaleh, berpikir ilmiah serta bertanggung jawab
Tujuan : 1. Mempunyai landasan keimanan dan ketaqwaan
2. Mampu dan fasih dalam membaca Al Qur’an
3. Mau beramal sesuai ilmu yang didapat
4. Bertindak berdasar pemikiran logis, kreatif dan inovatif
5. Unggul dalam prestasi dan menajdi dambaan masyarakat
6. Unggul dalam persaingan dijenjang sekolah lanjutan

2. Daftar Guru dan Wali Kelas MI NU Khoiriyyah
Kamad : Abdul Azis, A. Ma
Wakamad : Mundiah, A.Ma
TU : Zumaroh
Komite : Moh. Anwar
Wali Kelas 1a : Noor Faizah
1b : Laily Noor Faidah
II : Sulasih
IIIa : Idris
IIIb : Suyateno, S.Ag
IV : Muhtadi
V : Atik Zulfadah
VI : Mundiah, S.Ag
Pramuka : Suyateno, S.Ag
Agama : Ridlwan
UKS : Idris
Olah Raga : Subarkah, S.Pd
B. Inggris : Muhtadi
Komputer : Subarkah

Guru Piket :
S : Laily NF, Suyateno S : Subarkah, Asmuul Husna
A : Ridlwan, Noor Faizah R : Atik Zulfaidah, Moh. Anwar
S : Sulasih, Muhtadi K : Zumaroh, Idris
3. STRUKTUR ORGANISASI PPL MA NU MU’ALLIMAT
Di MI NU KHOIRIYYAH

Ketua : Alfi Muhimmatul Fauziyyah ( XII IPA 2 )
Sekretaris I : Shofiana Ulfa ( XII IPA 1 )
Sekretaris II : Qisthiyah ( XII IPS 1 )
Bendahara I : Ulin Ni’mah ( XII IPS 3 )
Bendahara II : Niswatun Amanah ( XII IPA 1 )
Sie. Acara : 1. Septiana ( XII IPA 2 )
2. Dewi marthasari ( XII IPS 1 )
3. Rohmatul Mustaqofil Muna ( XII IPS 3 )
Sei. Konsumsi : 1. Diana Z.F ( XII IPA 2 )
2. Ardiyanti Elya Kadarsih ( XII IPS 1 )
Sie. Dekdok : 1. Siti Noor Imaroh ( XII IPA 1 )
2. Zumatul Ulya ( XII IPS 3 )
Sie. Humas : 1. Iffah Chifdiyyah ( XII IPA 1 )
2. Arrifatul Ahla ‘Ainus Salamah ( XII IPA 2 )
3. Rif’ani Maulida ( XII IPS 2 )


















4. JAM TUGAS MENGAJAR PPL MA NU MU’ALLIMAT
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

HARI NAMA MENGAJAR KELAS JAM
Sabtu Adianti E. Kadarsih MTK I A 2 dan 3
Dewi Marta Sari Kertangkes I A 4 dan 5
Rif’ani Maulida B. Indonesia I B 2 dan 3
Rohmatul Mustaqofil Fiqih I B 4 dan 5
Iffah Chifdiyyah MTK III A 2 dan 3
Shofiana Ulfa Tauhid III A 7 dan 8
Arifatul Ahla A B. Indonesia III B 4, 5, 6
Diana Zahrotul F B. Inggris IV 2 dan 3
Septianti B. Indonesia IV 4, 5, 6
Niswatun Amanah IPA IV 7 dan 8
Ulin Ni’mah SKI V 2 dan 3
Zumrotul Ulya IPA V 4 dan 5
Siti Nor Imaroh BTA V 7

Ahad Qistiyyah MTK I A 1 dan 2
Adianti Elya K PKN / IPS IA 3 dan 4
Siti Noor Imaroh Aqidah Akhlaq I A 5 dan 6
Dewi Marta S B. Indonesia I B 1 dan 2
Rif’ani Maulida Qur’an Hadist I B 3 dan 4
Qistiyyah B. Inggris I B 5 dan 6
Ulin Mi’mah PKN II 1 dan 2
Zumrotul Ulya IPS II 3 dan 4
Alfi Muhimmatul F B. Jawa II 5 dan 6
Niswatun Amanah MTK III A 1, 2, 3
Shofiana Ulfa IPA III A 4, 5, 6
Arifatul Ahla IPA III B 1, 2, 3
Diana Zahroul F MTK III B 4, 5, 6
Alfi Muhimmatul F IPA IV 1 dan 2
Rohmatul Maulida MTK IV 4, 5, 6
Iffah Chifdiyyah MTK V 1, 2, 3
Septianti B. Arab V 4 dan 5
Senin Septianti B. Indonesia I A 1 dan 2
Diana Zahrotul F BTA I A 3 dan 4
Alfi Muhimmatul F MTK I B 1 dan 2
Arifatul Ahla Aqidah Akhlaq I B 3 dan 4
Siti Noor Imaroh MTK II 1 dan 2
Shofiana Alfa IPA II 3
Niswatun Amanah IPS III A 1, 2, 3
Iffah Chifdiyyah B. Indonesia III A 4, 5, 6
Zumraul Ulya B. Indonesia III B 1, 2, 3
Ulin Ni’mah MTK III B 4, 5, 6
Rohmatul Mustaqofil b. Indoneisa IV 1, 2, 3
Rif’ani Maulida Qur’an Hadist IV 4 dan 5
Qistiyyah Qur’an Hadist V 1, 2
Dewi Marta Sari B. Indonesia V 4, 5, 6

Selasa Qistiyyah B. Indonesia I A 1 dan 2
Rif’ani Maulida Fiqih I A 3 dan 4
Rohmatul Mustaqofil Matematika I B 1 dan 2
Ulin Ni’mah IPA I B 3 dan 4
Niswatun Amanah Qur’an Hadist II 1 dan 2
Iffah Chifdiyyah B. Inggris II 3
Zumraul Ulya Penjaskes III A 1 dan 2
Shofiana Alfa B. Indonesia III A 4, 5, 6
Siti Noor Imaroh Penjaskes III B 1 dan 2
Arifatul Ahla B. Arab III B 4, 5
Alfi Muhimmatul F Matematika IV 1, 2, 3
Diana Zahrotul F Penjaskes IV 4, 5
Adianti E.K B. Indonesia V 1, 2, 3
Dewi Marta S Matematika V 4, 5, 6

Rabu Septianti Penjaskes I A 1 dan 2
Adianti E.K B. Jawa I A 3 dan 4
Dewi Marta S Penjaskes I B 1 dan 2
Diana Zahrotul F B. Indonesia II 1 dan 2
Rif’ani Maulida Penjaskes II 3 dan 4
Rohmatul Mustaqofil Aqidah Akhlaq III A 1 dan 2
Ulin Ni’mah IPA III A 4
Zumraul Ulya IPA III B 1
Iffah Chifdiyyah Aqidah Akhlaq III B 4 dan 5
Niswatun Amanah IPA IV 4, 5, 6
Alfi Muhimmatul F IPS V 1, 2, 3
Siti Noor Imaroh Fiqih V 4 dan 5

Kamis Alfi Muhimmatul F MTK I A 3 dan 4
Qistiyyah IPA I A 5 dan 6
Septianti B. Indonesia I B 1 dan 2
Dewi Marta S MTK I B 3 dan 4
Adianti E.K Kertangkes I B 5 dan 6
Adianti E.K MTK II 1 dan 2
Shofiana Alfa B. Indonesia II 3 dan 4
Niswatun Amanah B. Indonesia II 5 dan 6
Shofiana Alfa Fiqih III A 1 dan 2
Iffah Chifdiyyah B. Arab III A 4 dan 5
Rif’ani Maulida Kertangkes III A 7 dan 8
Rohmatul Mustaqofil Fiqih III B 1 dan 2
Siti Noor Imaroh IPS III B 4, 5, 6
Arifatul Ahla PKN III B 7 dan 8
Arifatul Ahla B. Arab IV 1 dan 2
Ulin Ni’mah Fiqih IV 4 dan 5
Qistiyyah SKI IV 7 dan 8
Zumraul Ulya Aqidah Akhlaq V 1, 2, 3
Septianti Penjaskes V 4 dan 5